Jumat, 28 Oktober 2011

Football in Indonesia (VivaNews)

PSSI Diminta Tinjau Ulang PT LPIS

AFC komplain kepada PSSI saat disodori PT LPIS.

Jum'at, 28 Oktober 2011, 16:45 WIB
Marco Tampubolon, Ali Usman
VIVAnews - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Robertho Rouw mengatakan bakal mendesak PSSI untuk kembali meninjau ulang penunjukan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sebagai penyelenggara kompetisi. Sejumlah anggota Exco termasuk Robertho kemudian mendesak Ketua Umum PSSI agar segera menggelar pertemuan Exco membahas hal tersebut.

Robertho mengatakan, ada mekanisme yang telah dilanggar PSSI dalam pembentukan PT LPIS. Tidak hanya soal regulasi yang dibuat dengan jalan menabrak aturan, PT LPIS juga disebutnya sarat muatan kepentingan kelompok tertentu di dalam PSSI. Robertho menduga, di balik pembentukan dan penunjukan PT LPIS terdapat kepentingan golongan tertentu.

"Dari awal saya sudah melihat proses pembentukan PT LPIS ini tidak benar. Mereka mengumumkan akan memberikan mandat penyelenggaraan liga sebelum PT ini terbentuk. Tapi tiba-tiba saja sudah ada PT LPIS dalam waktu singkat. Apalagi pembentukan PT ini juga tidak pernah dibicarakan kepada Exco. Saya minta PSSI klarifikasi soal ini," ujar Robertho saat dihubungi VIVAnews, Jumat 28 Oktober 2011.

Robertho mengatakan, sebetulnya ia dan tiga Exco lain, La Nyalla M Matalitti, Toni Aprilani, dan Erwin Dwi Budiawan telah mengusulkan rapat Exco agar digelar 25 November 2011. Namun, hingga saat ini Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin belum memberikan tanggapan.
"Kami melihat ada kejanggalan soal penunjukan PT LPIS ini. Sejak awal kami merasa mereka tidak transparan. Ini yang membuat kami kecewa dan mendesak agar digelar rapat Exco. Kami ingin secepatnya digelar, dan sebaiknya sebelum mereka menggelar RUPS. Kami awalnya juga sudah mengusulkan 25 November digelar," ujar Robertho.

Sebelumnya, persoalan pembentukan PT LPIS dengan CEO Widjajanto tersebut sempat dinilai anggota Exco PSSI lainnya, Toni Aprilani sebagai tindakan tak masuk akal yang dilakukan PSSI. Toni mengatakan, ia sendiri sempat kaget saat mengetahui PT LPIS sudah didaftarkan kepada AFC sementara legalitas PT Liga Indonesia sebagai penyelenggara kompetisi masih dinyatakan sah secara regulasi.

"Saya juga awalnya sempat kaget ketika mengetahui PT LPIS ini dibawa ke AFC, sementara PT Liga Indonesia masih belum jelas status pencabutannya waktu itu. Jelas saja AFC juga komplain soal itu. Yang saya sayangkan, kenapa PSSI ini tidak menggunakan yang sudah ada saja. Masalah orang-orangnya, jika memang tidak suka, kan bisa dia ganti," ujar Toni di kantor PSSI.
Sebelumnya, orang juga mempersoalkan siapa pemegang saham LPIS itu.  Dalam akta pendirian PT LPIS. Arifin Djohar, Ketua Umum PSSI, tercatat sebagai salah seorang pendiri dan pemegang saham. Bersama Farid Rahman, Djohar mendirikan PT LPIS berdasarkan surat kuasa tertanggal 3 dan 5 Oktober 2011.
Djohar membantah menjadi pemegang saham perusahaan yang ditunjuk PSSI sebagai penyelenggara kompetisi profesional itu."Saham itu bukan atas nama Djohar Arifin tapi Ketua Umum PSSI. Djohar Arifin kalau bukan ketua umum dia tidak akan punya saham di situ. Jadi di akta pendirian PT Liga Prima Sportindo, 70 persen saham itu dimiliki Ketua Umum atas nama PSSI dan Farid Rahman selaku Wakil Ketua Umum atas nama klub," kata Djohar. (Baca Jawaban Ketua Umum PSSI Soal LPIS di Sini)
• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar